PANGKEP - Kepala SDN 23 Pulau Sakuala Kecamatan Liukang Tupabiring Utara Sukri Darmawan S.Pd saat dihubungi Sabtu (3/9/2022) di pulau mengatakan bahwa terkadang kita terapkan merdeka belajar dengan memanfaatkan " Laboratorium" Alam.
Kepsek SD Sakuala juga berkata bahwa demi pengabdian, ada guru dari daratan yang mengajar di pulau Sakuala yang meninggalkan keluarganya yang beberapa hari demi mencerdaskan anak didiknya di pulau Sakuala " ini keluhan hati yang paling dalam dan itu nyata adanya" ujarnya.
Sementara itu soal merdeka belajar mempunyai makna tersendiri yang berbeda, tak terkecuali bagi para guru yang mengajar di pulau sebab tantangannya jauh lebih berat dibanding guru-guru pada umumnya di daratan.
Hal ini dirasakan oleh sekian guru yang melakukan pengabdian di pulau terluar Pulau Sakuala, para tenaga pendidik yang mengabdikan diri di tempat kelahirannya di Pulau Telaga Kecil, Kepulauan Sakuala. Ia layaknya pahlawan pendidikan yang mengajar di wilayah tersebut tanpa pamri.
Sukri Darmawanpun mengisahkan apa saja usaha yang dilakukan para guru di pulau terluar agar murid SDN 23 Sakuala, yang mayoritas merupakan anak keluarga nelayan tetap bisa merasakan merdeka belajar di tengah keterbatasan fasilitas sekolah.
"Karena daerah kami ini daerah terluar, daerah terisolir sangat jauh dari jangkaun dengan keterbatasan media pembelajaran, jadi kami para guru memanfaatkan fasilitas yang ada di alam" laboratorium alam" ujarnya.
Diapun mencotohkan jika di suatu kelas ada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang lazimnya menggunakan laboratorium IPA di sekolah. Namun, murid-murid sekolah dasar di sana akan diajak untuk berkeliling pulau atau sekolah untuk belajar IPA secara langsung.
"Karena di sekolah kita tidak tersedianya labor IPA, kita gunakan labor alam, kita manfaatkan limbah-limbah atau tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan alam sekolah, " ungkapnya
Menurutnya bahwa anak-anak lebih senang belajar di alam bebas dibanding di ruang kelas. Sebab, di alam mereka bisa melihat langsung jenis tumbuhan, limbah, maupun ikan-ikan yang sering ada di buku pelajaran.
"Namanya anak-anak ini kan belajarnya sambil bermain, mereka lebih suka di dunia luar, mereka langsung mengenal jenis-jenis tumbuhan, jenis limbah, jenis ikan dan segala macam sesuai dengan materi yang akan kita sampaikan dengan menggunakan labor alam yang ada di lingkungan sekolah, " jelasnya. (Herman Djide)