PANGKEP - Pasangan Calon ( Paslon) Bupati Pangkep Nomor 1 DR H Muhammad Yusran Lalogau SP MSi dan Drs H Abdul Rahman Assagaf M.kom, ( MYL-ARA). Berupaya berbuat semaksimal mungkin ke depan Desa tanpa Kemiskinan.
DR H Muhammad Yusran Lalogau yang ditemui di Pangkajene Sabtu malam di Sekertariat Partai Nasdem Kabupaten Pangkep seusai menggelar pertemuan dengan pengurus DPD Partai Nasdem.
Baca juga:
Triwulan 1-2022, Ekonomi Sulsel Tumbuh 4,27%
|
Dia mengatakan telah berkontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan di desa-desa melalui konsep pembangunan desa yang berkelanjutan. Dalam pandangannya, mengatasi kemiskinan di pedesaan harus melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal, pemanfaatan sumber daya alam secara bijak, serta inovasi dalam pertanian dan teknologi.
Solusi Dr H Muhammad Yusran bahwa untuk desa tanpa kemiskinan berfokus pada beberapa aspek utama:
Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mengembangkan sektor-sektor produktif yang sesuai dengan potensi desa, seperti pertanian, peternakan, atau kerajinan lokal. Dengan peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengelola usaha ini, desa-desa bisa menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
Akses Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan yang relevan bagi masyarakat desa, terutama dalam keterampilan teknologi dan kewirausahaan, adalah kunci dalam membangun ekonomi yang kuat di pedesaan.
Infrastruktur dan Teknologi: Pembangunan infrastruktur, seperti akses jalan, fasilitas kesehatan, dan jaringan internet, sangat penting untuk membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Teknologi digital juga bisa digunakan untuk membantu petani atau pengusaha lokal memasarkan produk mereka lebih luas.
Koperasi dan Kemitraan, Yusran Lalogau juga mengusulkan pembentukan koperasi dan kemitraan dengan lembaga atau perusahaan lain untuk membantu pemasaran dan permodalan. Ini penting agar produk-produk desa dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Pengelolaan Sumber Daya Alam: Dalam pandangan Yusran Lalogau desa harus mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan agar dapat terus digunakan untuk kepentingan generasi mendatang.
Secara keseluruhan, strategi ini bertujuan untuk menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan, sehingga mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal dan memini malkan kemiskinan.( Herman Djide)